
Evakuasi jenazah pendulang emas korban KKB di Papua ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
Visiokreatif.com – Papua. Petugas gabungan berhasil menemukan 11 jenazah pendulang emas yang di Papua. Mereka merupakan korban pembunuhan yang dilakukan KKB.
Kahumas Satgas Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, pada awal penemuan jenazah, petugas gabungan berhasil mengevakuasi 4 orang. Evakuasi dilanjutkan sampai semua jenazah berhasil dievakuasi.
“Empat korban berhasil dievakuasi, tujuh lainnya dievakuasi lebih lanjut, ” kata Yusuf dalam keterangannya dikutip Minggu (13/4/2025).
Lokasi penemuan para korban berada di lokasi berbeda-beda. Satu jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang dan telah dievakuasi ke RSUD Kabupaten Boven Digoel, dua jenazah ditemukan di Camp 22.
Satu jenazah ditemukan di Muara Kum, lima jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Bingki dan dua jenazah ditemukan di Tanjung Pamali.
Dari tiga jenazah yang sudah di autopsi oleh Tim DVI RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai, dua di antatanya berhasil diidentifikasi atas nama Wawan dari TKP Mining 22 dan Stenli dari TKP Muara Kum.
Pasangan Suami Istri Yang Disandera Berhasil Selamat
Tim gabungan, kata Yusuf, juga berhasil mengevakuasi pasangan suami istri yang dikabarkan disandera KKB.
“Benar, mereka yaitu Kepala Dusun Muara Kum, Daniel Nabyal, yang merupakan pemilik wilayah Kampung Mabul, bersama istrinya, Makdalena Olivia Masela alias Gebi. Keduanya dilepaskan setelah dua hari disandera, karena Daniel diketahui merupakan orang asli Papua dari Yahukimo, ” jelas Yusuf.
“Setelah dibebaskan, mereka langsung dievakuasi menggunakan Heli Bell Polri menuju Bandara Dekai, Yahukimo,” tambah dia.
Baca Juga:Â Polri Evakuasi 2 Pendulang Emas Yahukimo: 2 Orang Masih Disandera, 8 Hilang
Setibanya di bandara, keduanya langsung mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendampingan trauma healing dari tim medis Dokter Ops Damai Cartenz serta tim psikologi.
Dalam operasi ini, dilibatkan 307 personel gabungan, terdiri dari personel Polri 167 Personel, 50 personel TNI Kodim Yahukimo, 40 personel Kopasgat, dan 50 personel dari Marinir. (*)