
Tentara memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
Visiokreatif.com – India. Konflik India dan Pakistan memiliki pengaruh pada penerbangan internasional. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkap, konflik tersebut terutama berdampak terhadap penerbangan internasional, terutama dari Indonesia menuju arah barat.
Pertempuran juga terjadi di wilayah udara India-Pakistan. Menhub Dudy mengatakan, banyak maskapai yang menghindari wilayah udara tersebut ketika menjalani penerbangan ke barat seperti ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
“Konsekuensinya sebenarnya bukan di sparepart, karena ada penambahan waktu, karena mereka lewat Maldive di selatan. Karena tadinya ke barat bisa sampai transit ke Dubai itu lebih cepat, kalau lewat selatan mereka tambah jam,” kata Dudy saat makan malam bersama wartawan di Restoran Aroem, Jakarta Pusat pada Kamis (8/5/2025).
Dengan panjangnya rute dan jam penerbangan yang ditembuh, secara langsung hal tersebut akan mempengaruhi harga tiket pesawat.
“Penambahan jam berdampak pada pemakaian avtur yang tinggi,” kata Dudy.
Meski demikian, menurut Dudy hal ini bukanlah hal baru karena beberapa maskapai juga sempat mengalami situasi serupa utamanya saat konflik Irak-Iran terjadi. Saat itu, kondisi tersebut juga memiliki dampak ke harga tiket.
Baca Juga: China Sesalkan Serangan India ke Pakistan, Minta Kedua Negara Tahan Diri
“Tergantung pada airlinenya masing-masing, kalau penambahan jam terbang berpengaruh pada avtur, biasanya akan mereka bebankan pada penumpang (tiket),” lanjutnya. (*)