
Ilustrasi sapi kurban.
Visiokreatif.com – Minut. Dua pekan jelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, permintaan terhadap hewan kurban, khususnya sapi masih cenderung rendah.
Joko Sugianto, peternak dan pedagang sapi asal Desa Mapanget, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), mengatakan permintaan sapi kurban yang biasanya didominasi oleh instansi pemerintahan dan masjid, justru belum sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Ia membandingkan pada tahun 2024 yang lalu, dirinya mampu menjual 263 ekor sapi kurban dua pekan sebelum hari raya kurban. Sedangkan di tahun ini, jumlah sapi yang terjual baru sebanyak 20 ekor saja.
“Saya kurang paham mengapa terjadi penurunan permintaan hewan kurban ini. Padahal, saya tidak menaikkan harga jual,” kata Sugianto.
Dikatakan Sugianto, saat ini dirinya masih memiliki sebanyak 60 stok sapi dari berbagai jenis, mulai dari jenis sapi limousin, sapi Bali, sapi Sumba dan jenis sapi bacan.
“Jujur saja tidak ada kenaikan harga. Saya hanya jual harga biasa, mulai dari harga Rp 15 juta, tetapi ada juga yang sampai Rp 100 juta, tergantung jenis dan bobotnya,” kata Sugianto.
Mengenai kondisi tersebut, Ia mengaku pasrah dan hanya bisa berharap agar permintaan hewan kurban dapat kembali meningkat di sisa waktu menuju Idul Adha.
“Kalau saya serahkan ke Allah saja, karena rezeki sudah diatur, apalagi masih ada beberapa waktu sebelum hari raya,” ujarnya kembali. (*)