
Tiga siswa bermain di ruang kelas SD Negeri Karangbolong 2, Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (11/11/2024). Foto: Angga Budhiyanto/ ANTARA FOTO
Visiokreatif.com – Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan memiliki Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana Strategis (PS) untuk mendukung program Quick Win Presiden Prabowo Subianto utamanya infrastruktur sekolah dan madrasah.
Program Quick Win atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto merupakan inisiatif yang direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2025 dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp121 triliun.
Tugas Dirjen Prasarana Strategis nantinya akan mendukung program renovasi sekolah dan madrasah. Walau demikian, untuk pengembangan sekolah akan dilimpahkan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Ya kalau sekolah perkembangan terakhir kan akan dikembalikan ke Kementerian Dikdasmen. Jadi karena berbagai pertimbangan ya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Endra Saleh Atmawidjaja di kantornya, Jumat (27/12/2024).
Renovasi yang akan digarap Kementerian PU adalah renovasi fasilitas pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) yaitu madrasah.
“Mungkin Madrasah ya, karena dari Kementerian Agama kan inginnya tetap di PU. Tapi apakah nanti ada kebijakan lain dari Pak Presiden kan kita mengikuti arahan aja,” lanjutnya.
Keberadaan Dirjen PS di Kementerian PU nantinya akan diresmikan lewat Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru Kementerian PU.
“Nanti dengan SOTK baru, kalau sudah ada Dirjennya dibawa Irjen baru. Bukan, Dirjen Prasarana Strategis. Ada direktorat baru, Dirjen baru, kan itu Dirjen sendiri tuh Prasarana Strategis kan tambahannya dari PU kan itu kan. Dirjen Perumahannya keluar, yang satu baru itu Dirjen Prasarana Strategis,” jelas Endra.
Nantinya Dirjen PS akan dibekali anggaran sebesar Rp 21,85 triliun yang terdiri dari Rp 21,16 triliun untuk Quick Win Fungsi Pendidikan, Rp 0,63 triliun untuk renovasi pasar dan sarana olahraga serta Rp 0,06 triliun untuk manajemen dan teknis. (*)