
MILO mengenalkan sedotan kertas versi baru sebagai alternatif pengganti sedotan plastik. Foto: dok. MILO
Visiokreatif.com/Merek. Isu keberlanjutan atau sustainability dalam beberapa waktu terakhir ini menjadi perhatian utama perusahaan-perusahaan besar dan beragam merek produk. Yup, ini didasari semakin banyaknya konsumen yang peduli terhadap isu lingkungan sekaligus upaya mengurangi dampak negatif aktivitas industri.
Banyak perusahaan sekarang mulai menggunakan produk lebih ramah lingkungan dan mengganti kemasan plastik produk mereka dengan bahan yang mudah terurai. Salah satunya MILO, kini mengenalkan sedotan kertas versi baru sebagai alternatif pengganti sedotan plastik dalam kemasan produk mereka.
Melalui upaya ini, MILO berharap dapat berkontribusi pada pengurangan jejak karbon sekaligus membantu mengurangi masalah sampah plastik di Indonesia.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut, dengan jumlah mencapai 0,48 hingga 1,29 juta ton per tahun.
Karenanya, penggunaan sedotan kertas ramah lingkungan MILO ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif tersebut, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu keberlanjutan.
Kenalan dengan Sedotan Kertas MILO
Sedotan kertas MILO sekarang hadir dengan versi terbaru dan beragam kelebihan. Selain lebih mudah terurai dan ramah lingkungan, sedotan kertas MILO telah melalui empat kali pengembangan untuk memastikan kualitas dan kenyamanannya.
Sedotan kertas MILO juga lebih kuat dan tidak mudah lembek meski digunakan dalam keadaan dingin. Satu keunggulannya lagi, sedotan ini tidak akan mengubah rasa MILO.
Terakhir, berbagai langkah yang diambil MILO, seperti mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas, merupakan bagian dari upaya untuk menginspirasi generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui gerakan daur ulang, MILO ingin mendorong anak muda untuk ikut serta dalam menciptakan perubahan positif bagi bumi.
Harapannya, setiap individu menyadari bahwa setiap pilihan yang dibuat, mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga produk yang digunakan, memiliki dampak langsung terhadap kelestarian lingkungan. (*)