
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Visiokreatif.com – Jakarta. Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia sudah memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi negara maju. Menurut Prabowo, Indonesia memiliki sumber daya mineral, tanaman, sampai kekayaan laut yang diperlukan untuk menjadi negara maju.
“Dari segi sumber daya, kita memiliki hampir semua elemen yang diperlukan untuk sebuah negara maju, hampir semua elemen. Mineral, tanaman, kekayaan laut yang dibutuhkan untuk Indonesia menjadi negara yang maju,” kata Prabowo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jakarta Pusat, pada Jumat (29/11/2024).
Maka dari itu, Prabowo juga mengungkap banyak pakar ekonomi dan geopolitik di dunia yang memproyeksikan Indonesia bisa naik menjadi negara maju.
“Dan hampir sudah menjadi konsensus pakar-pakar ekonomi dan pakar-pakar geopolitik dunia bahwa Indonesia memang menjelang 2045 akan menjadi negara yang maju. Bahkan disebut negara keempat kelima, ketujuh dunia,” lanjutnya.
“Kita paham kekayaan kita, Kita paham, kita mengerti. Tapi banyak di antara kita yang tidak sesungguhnya tidak menyadari apa efek, apa impact daripada kepemilikan kita terhadap sumber-sumber daya tersebut, sumber-sumber daya dan mineral-mineral kritis yang dikatakan critical minerals yang dibutuhkan untuk negara industri teknologi tinggi,” jelas Prabowo.
Prabowo menjelaskan, kemajuan Indonesia juga memerlukan peran para pelaku perbankan, pemerintah, otoritas keuangan serta seluruh elemen lainnya.
Baca Juga: UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Rosan Roeslani Yakin Investasi RI Tak Terganggu
“Karena itu pelaku-pelaku perbankan terutama mereka-mereka yang bertanggung jawab atas kebijakan umum atas regulasi dari pihak pemerintah, dari pihak otoritas keuangan memainkan peran yang sangat penting,” kata Prabowo.
“Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia, jajaran Bank Indonesia, jajaran otoritas keuangan dan semua pengambil keputusan, semua yang bertanggung jawab atas perumusan dan pengendalian ekonomi Indonesia, termasuk menteri-menteri dan menko-menko saya, termasuk tokoh-tokoh pemerintahan tidak hanya masa sekarang tapi masa-masa yang lewat,” lanjutnya. (*)