
Warga berjalan saat mengunjungi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/4/2025). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO
Visiokreatif.com – Jakarta. Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun anggaran 2026. Hal ini tertuang dalam dokumen resmi Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada DPR.
Dalam dokumen tersebut, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 5,05 triliun. Dana tersebut terdiri atas dua program utama, yakni Program Dukungan Manajemen sebesar Rp 553 miliar dan Program Pengembangan Kawasan Strategis sebesar Rp 4,49 triliun.
Tak hanya OIKN, porsi belanja infrastruktur untuk IKN juga tercermin dalam alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mencapai Rp 70 triliun. Anggaran besar tersebut dialokasikan untuk berbagai program prioritas pembangunan infrastruktur.
Rincian anggaran Kementerian PUPR mencakup Program Dukungan Manajemen sebesar Rp 5,46 triliun, Program Infrastruktur Konektivitas sebesar Rp 29,84 triliun, Program Ketahanan Sumber Daya Air sebesar Rp 18,83 triliun, Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Rp 11,2 miliar, Program Perumahan dan Kawasan Permukiman Rp 3,26 triliun, serta Program Prasarana Strategis sebesar Rp 13,43 triliun.
Meski tidak dirinci secara eksplisit mana saja program yang diarahkan langsung ke proyek IKN, selama ini proyek pembangunan infrastruktur dan permukiman di kawasan IKN sebagian besar ditangani oleh Kementerian PU, terutama terkait konektivitas jalan, penyediaan air bersih, dan pembangunan hunian ASN.
Sri Mulyani menyampaikan, belanja negara pada periode 2023 hingga 2025 menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,5 persen secara nominal. Untuk tahun anggaran 2024, arah kebijakan belanja difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan ketahanan energi, serta pengembangan sektor-sektor produktif untuk menopang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Baca Juga: IKN Dapat Investasi Baru Rp 132 Triliun dari Malaysia dan China
“Realisasi Belanja Negara tahun 2024 terutama dipengaruhi oleh belanja untuk pemberian layanan dasar baik kesehatan maupun pendidikan, penyaluran berbagai program bansos dan subsidi, dukungan untuk pelaksanaan Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024, pembangunan infrastruktur termasuk Ibu Kota Negara (IKN) serta kenaikan gaji ASN/TNI/Polri,” kata Sri Mulyani dalam dokumen tersebut, dikutip Rabu (21/5/2025). (*)