
Ilustrasi anggota TNI AD Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Visiokreatif.com – Jakarta. Mabes TNI AD memberikan penjelasan terkait isu yang menyebut mereka mengintervensi kampus. Isu ini mencuat setelah anggota TNI mendatangi kampus Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/4/2025).
Tidak hanya itu, anggota TNI juga mendatangi Forum Teori dan Praktik Sosial (FTPS) yang sedang menggelar diskusi bertajuk ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik’ di samping Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo pada Senin (14/4/2025).
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan, kehadiran TNI khususnya TNI AD di sejumlah kampus karena ada kesepakatan kerja sama resmi/sah.
Selain itu, TNI AD juga mendapat undangan resmi untuk menyampaikan materi edukasi terhadap para calon mahasiswa maupun civitas akademika.
“Kami perlu menegaskan bahwa tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang dinarasikan sebagai upaya militerisasi. Kehadiran TNI AD di Kampus selama ini selalu berdasarkan prinsip kerja sama yang sah, bersifat edukatif dan dilakukan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus,” kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (20/4/2025).
TNI AD mengajak masyarakat untuk bijak menyikapi masalah isu yang berkembang. Sebagai contoh, di Universitas Indonesia, kehadiran prajurit TNI (Dandim) atas undangan dari rekan mahasiswa yang sudah dikenal baik sebelumnya.
“Dalam beberapa kesempatan Dandim dan mahasiswa tersebut juga sering bertemu dalam kegiatan non-formal,” kata Wahyu.
“Mereka adalah sahabat baik, sehingga wajar jika Dandim diundang untuk singgah di saat ada waktu luang untuk silaturahmi, berbincang ringan, tidak ada agenda kegiatan apa pun,” tutur dia.
Sementara di Semarang, Wahyu bilang, kehadiran Babinsa di depan kampus merupakan bagian dari tugas kewilayahan yang memang rutin dilakukan. Sebab wilayah tersebut adalah binaan Babinsa yang bersangkutan.
“Babinsa tersebut juga tidak masuk ke dalam lingkungan dalam, hanya di depan kampus,” kata Wahyu.
Wahyu lantas mengingatkan berdasarkan sejarah TNI AD adalah bagian dari rakyat. Tugas TNI adalah menjaga stabilitas nasional, termasuk menjalin hubungan baik dengan seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa.
“Sinergi antara sipil dan militer adalah pilar penting dalam membangun ketahanan nasional,” kata Wahyu.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak berdasar. TNI AD akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati independensi dan kebebasan akademik kampus,” ucap dia.
TNI AD menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat yang tetap percaya pada komitmen TNI AD sebagai penjaga kedaulatan negara dan mitra strategis dalam menjaga kedamaian bangsa. (*)